Minggu, 15 Maret 2009

Nuzulul Qur’an

Bulan Ramadan adalah bulan yang didalamya Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia dan ketersngan-keterangan yang nyata mengenai petunjuk dan sebagai Furqon ( Pembeda yang hak dan yang batil ).

1. Petunjuk
- bagi orang-orang yang bertakwa ( 2: 3)
- petunjuk ke jalan yang lurus ( 90:11)
- membimbing ke jalan yang lurus ( 29:70)
- membuat orang mengikuti jalan yang lurus (7:44)
2. Furqon
- sesuatu yang membedakan yang benar dengan yang palsu
- membedakan kebenaran dan yang kesalahan sejelas-jelasnya seperti bedanya siang dan malam
- Al-Qur’an tidak membuat pernyataan atau pengakuan yang tidak didukung oleh bukti-bukti ( kulu nafsin dzaikotul maut)
- Al-Qur’an membuat kebenaran begitu nyata bedanya dari kepalsuan
Riba seperti jual beli.

Sejara Turunnya Al-Qur’an.
- jaman jailiyah
- turun pertama di Gua Hira- tidak turun ke gua Hira yang dari segi fisik lebih besar dari Muhammad. Lao anjalna a dzal Qur’an ‘ala jabalin la roaitau kosyi’an mutasodi’an min khosyatillah. Seandainya kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada gunung niscaya engkau akan melihatnya tunduk dan menjadi berkeping-keping karena takut kepada Allah.


72. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,
- Diturunkan secara berkala dengan maksud :
i. selang waktu – supaya manusia dapat menyaksikan terbuktinya apa yang dijanjikan QS.
ii. Sesuai kebutuhan umat
iii. Menepis tuduhan al-qur’an sudah di persiapkan lebih dulu.

Tujuan di turunkan Al-Qur’an
Tujuan di turunkan Al-Qur’an adalah untuk memperbaiki akhlak manusia
1. Cara Pertama ialah Menegakan Orang-orang biadab yang tidak mengenal sopan-santun pada akhlak dasar, yaitu supaya manusia mengikuti tata cara manusiawi dalam hal makan, minum, kawin dll. Yang berhububgan dengan sosial kemasyarakatan. Seperti Menutup aurat, tidak memakan bangkai,babi dll yang tidak thoyib.
2. cara kedua kalau sudah mengenal adab sopan santun dalam masyarakat maka kepada kita QS mengajarkan kepada kita akhlak-akhlak yg tinggi, yaitu mengajarkan kepada kita apa hikmah :
- makan yang baik : zat dan cara memperolehnya
- hakikat dari perkawinan, tidak mengumbar nafsu dan mewujudkan kan keturunan yang bersih.
- Dll.
3. Cara ke tiga setelah manusia memiliki akhlak yang tinggi maka Allah swt. Memberikan hiburan-hiburan secara Rohani,mengabulkan do’a-do’a, memberikan mimpi2 yang benar, sehingga timbulah kecintaan yang sejati.

Inilah yang kemudian Al-Qur’an mengibaratkan :


Yakni ketahuilah bahwa Allah Ta’ala sekarang menghidupkan bumi kembali setelah matinya.

Al-Qur’an sebagai sumber hokum BERISI
AQIDAH
SAYARIAH
MU’AMALAH
HIKMAH
SEJARAH

Keistimewaan membaca Al-Qu’an

Read More ..

NATAL

PENDAHULUAN
Bulan Desember merupakan bulan yang teramat penting bagi saudara kita ummat kristiani, sehubungan dengan keyakinan mereka tentang kelahiran Yesus Kristus atau nabi Isa as, hari kelahirannya menjadi sangat penting dan selalu dirayakan dengan penuh suka cita.
Seiring dengan berjalannya waktu tokoh Yesus amatlah penting bagi dunia masa kini, kepentingannya bukan saja bagi dunia Kristen, tetapi juga bagi agama besar lain, khususnya dunia Yahudi dan Islam, yang mana ketiga agama besar tersebut memilki pandangan yang berbeda tentang pribadi Yesus, padahal jika agama-agama besar ini menyatukan pandangannya terhadap keadaan alami kristus tentang kelahirannya, tujuan kedatangannya dan kematiannya niscaya kesamaan pandangan ini akan membawa kepada pemecahan masalah atas sengketa tiga agama besar tersebut yang telah berlangsung ribuan tahun.
Namun sayang seribu kali sayang justru fakta-fakta yang paling mendasar tentang kehidupan Yesus, baik fakta tentang kelahirannya, tujuan kedatangannya dan riwayat akhir hidupnya benar-benar telah keliru difahami.
Ketiga agama tersebut memiliki aqidah yang bukan saja bertentangan tetapi juga telah menyulut api permusuhan yang nampak abadi tiada berkesudahan, dan sebagai gambaran mari kita lihat perbedaan pandangan ketiga agama tersebut berkenaan dengan kedudukan nabi Isa as.




No Agama Kelahiran Yesus Tujuan kedatangan Akhir hidupnya
1. Yahudi Menuduh sebagai anak Zina Hendak mendirikan kerajaan Allah di bumi Harus mati terkutuk di tiang salib
2. Kristen Anak hakiki Tuhan Juru selamat Meninggal di kayu salib un-tuk menebus dosa
KETERANGAN :
 Maryam telah mengandung tanpa ada hubungan suami isteri merupakan salah satu dari rahasia-rahasia Ilahi yang pada saat itu dianggap ada di luar jangkauan akal manusia untuk menyelaminya, namun dalam ilmu kedokteran sekarang tidak mutlak menolak kemungkinan tersebut sebab dari segi biologis ada gejala alami yang lazim disebut parthenogenesis (pembuahan sepihak) atau kelahiran seorang anak dari seorang pria tanpa adanya hubungan dengan seorang pria, ahli kedokteran telah menarik peristiwa Maryam kepada kesimpulan ini, sebagi akibat dari tumor-tumor tertentu yang kadangkala terdapat pada pinggul wanita atau bagian bawah wanita memiliki kemampuan menjadikan sel-sel sperma jantan, dan bila sel-sel tersebut hidup di produksi dalam badan wanita maka kemungkinan pembuahan pada diri seorang wanita tanpa perantaraan laki-laki tak dapat ditolak.

 ketika Maryam hendak melahirkan ia diperintahkan untuk mendekati pohon kurma yang di dekatnya ada mata air, hal ini memungkinkan siti Maryam memperoleh kemudahan supaya bIsa membersihkan diri setelah melahirkan, dan disebutkan pula bahwa phon kurma itu buahnya sudah matang dan segar-segar, hal ini memungkinkan siti Maryam memperoleh kemudahan mendapatkan makanan setelah kelelahan melahirkan.
 pohon kurma berbuah dan mencapai kematangan terjadi bukan pada bulan desember tetapi pada bulan Agustus-september.
 bila digabungkan dengan keterangan Lukas siti Maryam tidak mungkin berada di tempat terbuka pada musim dingin, dan tidak mungkin dapat membersihkan diri pada mata air yang disebutkan dalam surat Maryam ayat 25. mungkin bila pada bulan desember al-Qur’an tidak akan berbicara mata air tetapi air salju.

3. Islam
a. Umum)*


b. Ahmadiyah

Anak ajaib


anak manusia biasa sekalipun lahir tanpa bapak
Sebagai utusan Alloh


Sebagai rasul ter-akhir bagi bani Israel
Masih hidup dilangit dan akan turun di hari kiamat.
Meningal secara biasa dalam usia 120 tahun

Dalam Makalah kali ini kita akan fokus membahas masalah kelahiran Yesus sehubungan dengan hari Natal ummat kristiani tahun ini. Akan tetapi harus ditekankan disini bahwa dalam bentuk apapun kita tidak bermaksud merendahkan para penganut Kristen ataupun hendak menimbulkan jurang pemisah antara orang-orang Kristen masa kini dengan pribadi Yesus, akan tetapi mari kita selidiki bersama fakta-fakta tentang hari kelahiran Yesus berdasarkan pada kitab suci ummat Kristen dan Al-Qur’an, supaya memperoleh keterangan yang jelas kapan sebenarnya Kristus dilahirkan.

PENGERTIAN NATAL
Dalam kamus besar bahasa Indonesia tertulis bahwa Natal adalah hari kelahiran tuhan kristus, anak allah. Maka hari natal yang dirayakan setiap tahun bertujuan untuk memperingati hari kelahiran Kristus. Dan mengenai kebenarannya akan kita telusuri, apakah benar-benar Kristus lahir pada bulan Desember atau pada bulan-bulan lain.

SEJARAH PENETAPAN HARI NATAL ( versi Consensus gerejawan )
Berkenaan dengan Natal Uskup Barns mengatakan bahwa “Penetapan hari Natal oleh para ahli gerejawan terjadi kira-kira pada tahun 300 Masehi melalui sebuah consensus yang dihadiri oleh lebih kurang 400 ulama kristen.” Hal ini didukung oleh apa yang tertulis dalam Encyclopedia Britanica dan Chamber Encyclopedia pada kata
 musim panas di Betlehem dalam siklus alamnya terjadi pada bulan Agustus-september, tidak mungkin dalam bulan Desember, sebab pada bulan ini tengah musim salju, dan tidak mungkin penggembala bermalam dipadag rumput dalam waktu-waktu tersebut.

b. Kesaksian Al-Qur’an

 surat Maryam ayat 18-26 (Maryam mengandung)
18. …………lalu kami utus kepadanya malaikat kami maka ia nampak kepadanya berupa manusia sempurna.19. Maryam berkata aku berlindung Kepada Alloh yang Maha pemurah dari engkau jika engkau bertakwa. 20. malaikat menjawab sesungguhnya aku hanyalah seorang utusan tuhan engkau, supaya aku memberikan menurut wahyu kepada engkau seorang anak laki-laki suci, 21. Maryam berkata bagaimana aku akan mempunyai seorang anak laki-laki padahal tidak ada seorang manusia pun menyentuhku dan aku tidak berzina. 22. malaikat berkata demikianlah tuhan engkau berfirman, itu mudah Bagi-Ku dan supaya kami menjadikan dia suatu tanda dan suatu rahmat dari kami dan hal itu adalah perkara yang telah diputuskan 23. maka Maryam mengandungnya………….

 Maryam melahirkan Surat Maryam ayat 24-26
24. maka datang kepadanya rasa sakit melahirkan dan memaksanya pergi ke sebatang pohon kurma, ia berkata alangkah baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi sesuatu yang di lupakan sama sekali. 25. maka malaikat berseru kepadanya dari arah bawah dia, ;janganlah engkau bersedih hati sesungguhnya tuhan engkau telah membuat mata air di bawah engkau 26. dan goyangkanlah pelepah batang kurma itu, ia akan menjatuhkan atas engkau buah kurma yang matang lagi segar

Christmas bahwa : hari dan tahun yang tepat mengenai kelahiran Isa tidak pernah mendapat ketetapan yang memuaskan; tetapi ketika bapak-bapak gerejawan pada tahun 340 Masehi memutuskan tanggal untuk merayakan peristiwa itu. Mereka dengan bijaksana memilih hari balik matahari (Soltice) di musim dingin yang telah tertanam dengan kuat dalam hati rakyat dan merupakan pesta ( para penyembah matahari) yang paling penting.
Hari balik matahari di musim dingin itu dianggap sebagai hari kelahiran matahari, dan di Roma 25 desember dianggap sebagai suatu pesta orang-orang musyrik memperingati soltice, dan akhirnya pihak gereja mengambil simpati rakyat Roma dengan tidak menghapuskan perayaan mereka namun mengganti namanya dengan sedikit sentuhan rohani sebagai hari lahir matahari kesalehan (ch Enc).
Jadi dari awalnya penetapan Natal itu sama sekali tidak berhubungan dengan peristiwa kelahiran Isa itu sendiri seperti yang telah diyakini sekarang.

SOLUSI ATAS KONTROVERSI NATAL.
Berbagai perdebatan yang telah menuai kontroversi seputar penetapan hari Natal, sebenarnya tidak akan terjadi jika penganut agama Kristen berpegang teguh pada kitab sucinya, begitu juga umat Islam tidak akan salah memahami nabi Isa as jika mendasarkan keyakinan dan pola pikirnya terhadap kitab suci Al-Qur’an. Sebab baik Al-Qur’an maupun Injil memberikan kesaksian yang benar tentang kapan lahirnya Nabi Isa as, sekalipun dalam warna yang berbeda tetapi keduanya telah menunjukan situasi yang tepat seputar kelahiran nabi Isa as. dan buktinya sebagai berikut ;

a. Kesaksian Al-kitab

Maria/Siti Maryam mengandung
Lukas Pasal 1 ayat 28-34
28. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria ia berkata, “ salam hai engkau yang dikaruniai, tuhan menyertai engkau 29. Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya dalam hatinya apakah arti salam itu 30. Kata malaikat itu kepadanya ‘ jangan takut hai Maria sebab engkau beroleh kasih karunia dihadapan Allah 31. sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan sedang anak itu laki-laki dan hendaklah engkau menamai dia Yesus. 34. kata Maria kepada malaikat itu, bagaimana hal itu mungkin terjadi karena aku belum bersuami 35. jawa malaikat kepadanya roh Qudus akan turun atasmu dan Kuasa Allah yang Maha tinggi akan menaungi engkau sebab ia anak yang akan engkau lahirkan itu akan disebut Qudus, anak Allah.

Maria melahirkan
Lukas pasal 2 ayat 6-11

6. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi maria untuk bersalin 7. dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkan di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan 8. di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di Padang (rumput) menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam, kemudian seorang malaikat turun dan berkata “ hari ini telah lahir bagimu juru selamat, yaitu kristus, tuhan, di kota Daud.

KETERANGAN.

Dari kesaksian kitab Lukas dapat disimpulkan bahwa :
 Maryam telah mengandung tanpa ada hubungan suami isteri,
 Maria melahirkan Yesus di dekat padang gembalaan ternak dekat Betlehem dan waktu malam hari para penggembala membuat tenda-tenda untuk bermalam sambil menunggu ternak mereka, hal ini menunjukan saat itu sedang musim panas
KESIMPULAN
1. Berdasarkan kesaksian Al-Qur’an dan Kitab injil Lukas, memberikan sanggahan yang jelas sekaligus penolakan faktual, bahwa tidak mungkin Yesus lahir pada bulan Desember, melainkan terjadi antara Agustus-September,
2. Berdasarkan sejarah penetapan Natal ternyata tidak dIsandarkan kepada hari kelahiran Yesus tetapi pada kebiasaan perayaan hari kelahiran matahari.

PENUTUP
Akhirnya dengan pembahasan singkat ini diharapkan kita bIsa memahami hakikat sebenarnya tentang kelahiran Nabi Isa as. Bahwa beliau sejatinya adalah manusia biasa yang dilahirkan oleh seorang ibu, namun memperoleh kehormatan menjadi rasul Allah yang terakhir bagi bani Israil.
Dan dalam Makalah ini hanya membahas masalah kelahirannya sedangkan masalah-masalah yang lainnya seputar baliau masih banyak dan akan di bahas dalam waktu dan kesempatan lain.

MATERI KAJIAN REMAJA

benarkah
25 DESEMBER
HARI KELAHIRAN YESUS ?

Disusun oleh ; B Ahmad sanusi
Mubaligh JAI Tawangmangu

Materi disampaikan pada :
Pengajian MKAI dan LI Remaja
Mesjid Mubarak
25 Desember 2006


Read More ..

HADIS

Sejarah Pembukuan :

Hadis ialah segala sesuatu yang di sandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan (takrir) dan sebagainya.

Hadis merupakan Sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an dan Sunnah, dikatakan sumber Hukum setelah Sunnah karena sebelum hadis itu terbukukan Islam sudah berjalan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, Pada Masa Rasulullah Saw, masih hidup Hadis belum terbukukan dengan alasan khawatir akan bercampur dengan wahyu Al-Qur,an.



Tahapan Penyusunan Hadis
1. Penulisan hadis baru mulai di rintis pada Masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz lebih kurang tahun 99 s/d 101 setelah Hijrah ( Mulai Abad Ke Dua ). Pada masa inilah penulisan Hadis dilakukan secara besar-besaran diantara penulis hadis yang terkenal pada abad ke 2 H ialah Ibnu Hazm. Kemudian Al-Muwatta karya Imam Malik pada tahun 144 H. dan Al-Um karya Imam Syafi,i.
2. Setelah hadis-hadis terkumpul dalam Jumlah yang banyak barulah pada abad ke tiga terjadi periode penyaringan hadis yaitu suatu upaya memisahkan hadis dengan fatwa-fatwa sahabat dan Tabi’in. mereka berusaha membukukan Hadis Rasulullah semata-mata dan mereka mulai menyusun kitab-kitab hadis yang bersih dari fatwa-fatwa serta bersih dari hadis-hadis palsu yang di selundupkan oleh golongan-golongan yang hendak menodai kemurnian Islam.
Hasilnya Munculah :
a. Shahihul Bukhari yang disusun Oleh Muhammad Bin Ismail Al-Bukhary tahun 194-256 H ).
b. Shahihul Muslim yang di susun Oleh Imam Muslim bin Hajaj bin Muslim Al-Qusyairi ( 204-261 H ).
c. Sunan Abu Daud
d. Sunan Atturmudzi
e. Sunan An-Nasa’i
f. Dan Sunan Ibnu Majjah

3. Kemudian pada Abad Ke Empat Hadis mulai banyak di hafal dan di selidiki keaslian sanadnya.
Hasilnya :
a. Mu’jamul Kabir, Mu’jamul ausat dan Mu’jamus Shagir, karya Imam Sulaiman bin Ahmad At-Thabrani ( meninggal tahun 360 H ).
b. Sunan Ad-DaruQutni, karya Imam Abdul Hasan ‘Ali bin Umar bin Ahmad Ad-DaruQutny. (306-385 H)
c. Shahih Abi Aunah ( Karya Ibnu Aunah (meninggal th. 354 H)
d. Dll.

4. Lalu pada abad Ke lima Hijriyah dan seterusnya mulai masya mensyarah atau menguraikan dengan luas isi dan kandungan hadis-hadis, dan lahirlah kitab-kitab hadis antara lain sebagai berikut :
a. Sunnanul Kubra, karya Abu Bakar ahmad bin Husein Ali-Al Baihaqiy ( 384-458 H).
b. Na’ilul Author karya Muhammad bin Ali Asyaukaniy ( 1172 -1250 H ).

Klasifikasi Hadis

1. Hadis Mutawatir : suatu hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi/periwayat yang menurut adapt kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan berbuat dusta. ( 4 rawi, 5 rawi, 20 rawi, 40 rawi ).
2. Yang tidak memenuhi Hadis Mutawatir di sebut Hadis Ahad terdiri dari
= di tinjau dari segi Periwayatan :
i. Hadis Mashur Hadis yang diriwayatkan oleh 3 orang atau lebih tetapi tidak mencapai derajat mutawatir.
ii. Hadis yang di riwayatkan oleh dua orang, walaupun dua orang rawi tersebut terdapat hanya pada satu thabaqah saja, kemudian setelah itu orang-orang pada meriwayatkan.
iii. Hadis Gharib hadis yang dalam teknya diriwayatkan oleh seorang diri.

3. Hadis Shahih ialah hadis yang di riwayatkan oleh Rawi yang adil sempurna ingatan, sanandnya bersambung-sambung, tidak berilat dan tidak janggal.
4. Hadis Hasan hadis yang pada sanadnya tiada terdapat orang yang tertuduh dusta tidak ada kejanggalan pada matannya dan hadis ini di riwayatkan dengan teks yang berbeda-beda ( tidak satu jurusan ) tetapi sepadan maknanya.
5. Hadis Dhoif hadis yang kehilangan satu syarat dari syarat-syarat hadis shahih dan Hasan.

Pandangan Masih Mau’ud as terhadap Hadis

1. Janganlah hendaknya keliru seolah-olah sunnah dan Hadis sama saja, hadis dikumpulkan sesudah seratus atau seratus limapuluh tahun kemudian, sedang sunnah justru terwujud bersama Al-Quran.
2. Sarana petunjuk ke tiga adalah Hadis sebab banyak sekali soal-soal yang berhubungan dengan sejarah Islam, budi pekerti dan fiqh
3. Hadis yang mengandung unsure keraguan sekali-kali tidak dapat menduduki tempat sebagai hakim bagi Al-Qur’an.
4. Tidak menghargai hadis adalah seakan-akan memenggal sebagian angauta tubuh Islam, walhasil hormatilah Hadis dan Ambilah faedah-faedahnya sebab sumbernya adalah Rasulullah saw.
5. dan apabila ada sebuah hadis yang dho’if padahal ia mempunyai persesuaian dengan Al-Qur’an, maka terimalah hadis itu, karena Al-Qur’an membenarkannya.

(Materi Tarbiyat : Cab. Banjarnegara 16-11-2008)




Read More ..

AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH

Perpecahan umat Islam telah di nubuatan Rasulullah Saw.

“ akan terjadi pada umatku apa yang telah terjadi pada bani Israil satu persamaan demi satu persamaan bagaikan sepasang sandal, sampai-sampai kalau ada di kalangan mereka orang yang mengawini ibunya dengan terang-terangan, maka pada umatku juga akan terjadi seperti itu. Sesungguhnya Bani Israil telah terpecah menjadi 72 Golongan dan umatku akan pecah menjadi 73 Golongan, semuanya dalam neraka, kecuali satu. Beliau di Tanya Siapakah yang satu itu ? Beliau menjawab : “ apa yang Aku dan Para sahabatku ada padanya pada hari itu (HR Al-Hakim Dalam Al-Mustadrak, Ibnu asyakir dari Ibn, Amir ra dan Kanjul Umal Juz I / 1060 )

Keterangan hadis di atas sudah terbukti nyata, bahwa kian hari-kian banyak golongan-golongan yang mengaku dirinya Islam. Namun dengan jelas Rasulullah saw juga memberikan solusi bahwa dari sekian golongan itu ( 73 ) hanya satu golongan yang berada di luar neraka dan golongan yang satu itu memiliki identitas “ apa yang Aku dan Para sahabatku ada padanya pada hari itu “ maksudnya suatu golongan yang melestarikan tradisi sunnah Rasulullah saw dan tradisi para sahabat beliau.


Kemudian mari kita perhatikan hadis ini :

Dan sesungguhnya kamu akan pecah menjadi 73 firqah semuanya sesat kecuali satu, yaitu satu Islam dan Jamaah mereka (HR Al-Hakim Dalam Al-Mustadrak, dari Katsir bin Abdullah bin Amir bin auf dari ayah dan kakeknya dan Kanjul Umal Juz I / 1060 ).

Dalam hadis ini disinggung mengenai satu Islam dan Jamaah, yang dalam istilah ke kinian mengambil istilah Ahlusunnah wal Jamaah, dan dalam perjalanan firqah-firqah Islam yang ada sekarang hampir tidak ada yang merasa diri bukan Ahlusunnah wal Jamaah.

Kemudian apa sebenarnya Ahlu Sunnah Wal-Jamaah itu :

1. Pengertian
a. secara etimologi ahlu Sunnah Wal-Jamaah itu terdiri dari tiga kata yaitu
ahlun : kelompok/keluarga/Orang yang menaati atau pengikut



Ahlul-Mazhabi artinya orang yang mengikuti mazhab itu dan ahlul Islami orang yang mengikuti islam itu. ( Lisanul arab Juz I h.253 ).
Sunnah : amal perbuatan Rasulullah saw yang diperagakan beliau untuk menjelaskan hukum-hukum Al-Qur’an suci yang dituangkan dalam bentuk amalan. ( Bahtera Nuh. MGA JAI 1996 h. 86)
Al-Jamaah : artinya Al-Ummah ( Al-Munjid ) yaitu sekumpulan orang-orang beriman yang di pimpin oleh seorang imam untuk saling bekerja sama dalam urusan penting.
“ Sesungguhnya Orang-orang mukmin adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya, dan apabila mereka berkumpul bersamanya atas urusan penting mereka tidak pergi sebelum mereka minta idzin kepadanya ´ ( An-Nur 62).

b. Menurut Istilah Ahlusunnah Wal Jamaah itu berarti kelompok orang-orang yang mentaati sunnah Rasulullah saw, secara berjamaah atau satu golongan ummat Islam secara international di bawah satu komando untuk urusan agama Islam sesuai dengan ajaran Rasulullah saw dan para sahabatnya.
Ahlu sunnah wal jamaah di masa Rasulullah saw ialah semua sahabat yang beliau pimpin, sedang ahlusunnah wal Jamaah pada masa khulafaurasyidin adalah umat Islam yang berada di bawah komando khalifah secara berurutan. Adapun sesudah Masa khulafaurasyidin umat islam mulai pecah menjadi firqah-firqah yang semakin lama semakin bertambah jumlahnya.

2. Syarat terbentuknya Al-Jamaah
Syarat terbentuknya suatu jamaah dalam umat Islam secara singkat telah diterangkan oleh Hadrat Umar ra.




Tidak ada Islam kecuali dengan Jamaah, tidak ada jamaah kecuali dengan imam, tidak ada imam kecuali ada baiat dan tidak ada bai’at kalau tidak ada taat.

3. Pemeliharaan Allah Ta’ala terhadap Islam.
Dalam masa-masa kerusakan Islam itu Allah Ta’ala masih menunjukan kasih sayangnya dengan membangkitkan Mujadid-mujadidnya sesuai dengan kebutuhan pemahaman mereka saat itu. Hingga turunnya masa Imam Mahdi as.





4. Ahlu-sunnah-wal Jamaah Akhir zaman ialah jemaah Imam Mahdi as.
Adapun Ahlusunnah wal Jamaah yang di bangun oleh Imam Mahdi as. Akan terus menerus berkembang hingga mencapai kesempurnaannya di akhir zaman ini, jamaah yang di dirikan Imam Mahdi ini menurut hadis Rasulullah di sebut Khilafatan ‘ala min hajin nubuwah” Rasulullah bersabda :

Read More ..

NIZAM KHILAFAT

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan berputarnya siang dan malam ada tanda-tandda bagi orang yang berakal. Ali Imran : 191

Untuk memahami seberapa penting nizam khilafat dalam islam kita akan berangkat dari memahami ayat ini, sebab untuk mengetahui tatanan alam rohani kita harus memahami tatanan alam jasmani, dan ayat diatas merangsang akal kita untuk memikirkan penciptaan langit dan bumi berikut peredaran siang dan malam.



Berdasarkan ilmu pengatahuan yang ada kita dapat mengetahui bahwa peredaran siang dan malam bisa terus berlangsung karena antara planet-planet yang ada dalam tatasurya memiliki matahari sebagai pusatnya. Maka karena adanya matahari itulah semua planet mendapat penyinaran dan penghidupan.

Kalau kita tarik kenyataan alam ini menjadi sebuah perumpamaan dalam kehidupan rohani maka kehadiran para nabi dan khalifahnya laksana menjadi pusat peredaran kehidupan rohani manusia, sehingga agama-agama yang hadir kedunia ini menjadi hidup dan memberi penghidupan kepada umat manusia dari masa ke masa, dikarenakan adanya pancaran sinar kebenaran dari para nabi Allah tersebut.

Sehingga dengan cahaya kebenaran itu kehidupan rohani manusia terus tumbuh mencapai bentuk dan modelnya yang paling sempurna dan kesempurnaan itu dicapai di masa nabi kita yang mulia rasulullah Saw. Sehingga beliau di sebut Syirojan Muniiron “ matahari yang bercahaya, dimana cahayanya mengungguli semua cahaya Nuurun ‘ala Nuurin, cahayanya di atas segala cahaya.

Maka bila Islam ini agama yang sempurna dan berlaku untuk sepanjang masa artinya harus tetap terjaga kemurniaannya dan sebaliknya untuk agama-agama lain sekalipun namanya tetap ada tetapi tak lagi terpelihara. Islam adalah agama yang dating terakhir sudah pasti menunjukan kesempurnaannya sebab untuk apa dating terakhir bila agama lain lebih sempurna.

Dalam dunia tekhnologi sekarang bukankah model terakhir yang lebih sempurna, itulah sebabnya islam dating terakhir karena menu dan fasilitasnya lebih banyak dan lebih sempurna dan bersifat melengkapi seri-seri agama sebelumnya. Oleh karena itu Allah Ta’ala pun berfirman inna Diina “indallahil Islam agama yang benar disisi Allah hanyalah Islam. Maka oleh karena itu kemurnian Islam harus tetap terjaga.

Read More ..

MASALAH PUASA

MASALAH PUASA

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PUASA
Puasa dalam bahasa arab ialah shaum, yang artinya adalah menahan atau berhenti dari sesuatu.
Dalam istilah Syara’ yang dimaksud shaum/puasa ialah : menahan diri dari makan dan minum serta menahan segala nafsu biologis dari mulai terbit Fazar hingga terbenam matahari.

2. RAMADHAN DAN PUASA
Puasa wajib dilaksanakan pada bulan ramadhan bulan ke 9 Hijriah, adapun makna dari ramadhan diambil dari bahasa arab Ramadha yang berarti panas yang amat keras, sedangkan Ramadhan artinya dua panas.



Keterangan :
1. berpuasa dalam prakteknya menimbulkan panas badan yang terasa lebih dari biasanya kondisi ini membuat tubuh kita terasa seakan-akan terbakar.
2. maka dua panas yang terkandung dalam makna ramadhan adalah sebagai symbol pembakaran dosa-dosa manusia melalui ibadah puasa.
3. dalam pandangan sufistik dua panas dalam makna ramadhan berarti panasnya api cinta seorang hamba yang bertemu dengan panasnya kasih sayang Alloh swt. Itulah sebabnya tujuan berpuasa adalah untuk meraih kedekatan dengan sang pencipta dalam kata lain untuk meraih takwa.

3. HUKUM PUASA RAMADHAN
Bagi seorang muslim yang telah memenuhi persyaratan syariat puasa ramadhan hukumnya wajib dan juga merupakan rukun Islam yang ke empat. Adapun dalil-dalil yang mewajibkannya adalah sebagai berikut :
1. ”Hai orang-orang yang beriman ,di wajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa [yaitu] dalam beberapa hari tertentu.”[Al-bakoroh :183-184]
2. “berpuasalah kamu sewaktu melihat bulan [di bulan ramadhan], dan berbukalah kamu sewaktu melihat bulan [di bulan syawal], maka jikia ada yang menghalangi [mendung] sehingga bulan tidak kelihatan,hendaklah kamu sempurnakan bulan sya’ban tiga puluh hari.”[Riwayat Bukhari]

4. KENAPA PUASA DI WAJIBKAN DI BULAN KOMARIAH
Allah swt mewajibkan puasa Ramadan di bulan komariah [hijriah] karena sejumlah hikmah dan sebab, antara lain:
1. penentuan waktu kaum Muslim seluruhnya dengan menggunakan bulan-bulan komariah. Misalnya dalam haul zakat, ibadah haji, idah perempuan, dan lain sebagainya.
Allah Swt. Berfirman,
Mereka bertanya kepadamu tentang keadaan bulan. Katakanlah, “ia adalah untuk menentukan waktu bagi manusia dan haji. “[Albaqarah : 189]
2. Penentuan kaum Muslimin dengan bulan-bulan Qomariah adalah penentuan waktu alamiah belaka, yang menunjukan tanda-tanda alam, yaitu dengan munculnya hilal.
3. Bulan Qomariah beredar di antara berbagai musim selama setahun. Terkadang jatuh di musim dingin, lain kali di musim panas saat lain lagi di musim semi dan musim gugur. Ia terkadang datang pada hari-hari yang dingin, di kali lain pada hari-hari yang panas, saat lain lagi di hari-hari yang sejuk. Hari-harinya pun terkadang panjang, terkadang pendek.
Dengan demikian, orang muslim menunaikan ibadah puasa di semua musim. Demikian juga terkadang berpuasa di hari yang panjang di saat lain di hari yang pendek .
Pada yang demikian itu terdapat keadilan Islam dan menetapkan tugas ketaatan dan peribadatan kepada Allah Swt. di semua kondisi.

5. TUJUAN PUASA
Dalam Qu’ran kita kutip di atas ayat “la’alakum tattakun”. Maknanya ialah :

Tujuan puasa yang utama supaya manusia dapat melatih diri dalam satu kehidupan yang serasi dengan pengarahan agama. Dengan dmikian manusia dapat merasakan hidup dalam warna menarik dalam taqwa

Ayat lain dari qur’an berbunyi begini :

Ibadah puasa itu mengandung segi-segi positif yang pasti akan mengantar kamu kepada tujuan sejati dari kehidupan manusia.

Tujuan hidup sejati itu ialah mengabdi kepada Allah Yang Maha Pencipta dan kepada sesama manusia sebagai makhluk. Pengabdian itu adalah dalam arti seluas-luasnya
Karena Islam adalah agama amal dan menuntut penganutnya mampu mencerminkan ajaran Islam yang indah itu maka ayat di atas mengatakan , apabila kamu lakukan ibadah puasa itu di dalamnya akan kamu peroleh hal-hal yang baik bagi kamu. Baik dan penuh kebajikan bagi diri pribadi maupun bagi orang lain yang melihat kamu sebagai penganut agama Islam yang indah ini . Ayat tersebut mengatakan melakukan puasa itu sangat baik berguna dan berfaedah untuk kamua asal kamu mau mengambil faedah daripadanya
Jelaslah bahwa tujuan pokok ibadah puasa ialah membuat manusia menjadi wujud berguna dan bermanfaat, untuk dirinya dan untuk orang lain.
Segi-segi lain yang juga tidak kurang faedahnya ialah orang yang terlatih dalam ibadah puasa itu akan mampu mengatasi kesulitan yang dihadapinya, bisa bekerja keras dan mampu ikut merasakan penderitaan orang lain. Maka dari isegi ini kelihatan sekali bahwa ibadah puasa merupakan usaha mengurangi penderitaan dan kesukaran yang dihadapi oleh sesama manusia.
Puasa memaksa seseorang meninggalkan hal-hal yang halal dilakukan seperti makan-minum dan sebagainya, apalagi yang jelas-jelas haram. Hal itu sangat perlu bagi kemajuan kesehatan dan pertumbuhan jasmani-rohani manusia. Dengan ibadah puasa seseorang itu belajar melatih diri untuk mengadakan suatu pengorbanan pada dirinya, untuk keuntungan dirinya atau berfaedah bagi orang lain.
Puasa secara nyata banyak membantu meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang merugikan dan melalui latihan puasa akan membuahkan perubahan-perubahan besar pada diri pelakunya sehingga aspek kerohanian pada dirinya meningkat dan memiliki daya tolak yang hebat terhadap godaan-godaan syetan.


6. YANG WAJIB BERPUASA
Mengingat puasa Ramadan adalah fardu ain dan termasuk salah satu rukun Islam, maka kita harus menetapkan secara ketat atas siapa puasa Ramadan diwajibkan secara paksa ?
Pendapat yang tidak di perselisihkan lagi adalah , ia wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang balig, berakal, sehat dan bermukim [tidak musafir] serta tidak mempunyai halangan yang syar’i semisal haid dan nipas bagi perempuan.

Allah Swt berpirman,

Barang siapa diantara kalian menyaksikan [hilal] bulan [ramadhan] maka berpuasalah. [Al-Baqarah :185]

Orang-orang yang di wajibkan berpuasa ialah :

1. Orang yang sudah baligh

tidak dituntut untuk mengerjakan puasa bagi yang belum baligh karena ia bukan mukalaf. Pena di angkat darinya sebagaimana yang di sabdakan Nabi Saw.

Pana di angkat dari tiga golongan. Dari orang gila yang akalnya tertutup hingga sembuh, dari orang tidur hingga bangun, dari anak kecil hingga mimpi jimak

“pena di angkat” adalah kata kiasan dari lepasnya tanggungjawab dan perhitungan amal. Sedangkan “mimpi jimak” berarti akil baligh. Ini bagi mereka yang diketahui kebalighannya dengan mimpi jimak dan indikator-indikator alami lainnya yang menunjukan bahwa ia telah melewati masa kanak-kanak dan memasuki usia yang lain.
Adapun anak perempuan,diketahuimasa balignya melalui datangnya haid, yang menandai kesiapannya untuk hidup berumah tangga. Adapun jika ditakar dengan umur balig seseorang adalah pada usia lima belas tahun. Karenanya jika terlambat mimpi jimak dan terlambat haid,kebaligannya diukur dengan usia.

 Melatih anak untuk berpuasa
Apakah anak-anak kecil dibiarkan dan tidak diperintahkan untuk berpuasa kecuali setelah mencapai usia balig? tentu tidaklah demikian. Syariat Islam memerintahkan kita melatih anak-anak kecil untuk menunaikan kewajiban sejak usianya genap tujuh tahun.nabi saw. Bersabda :

Perintahkan anak-anak kalian mengerjakan shalat ketika berusia tujuh tahun,dan pukulah mereka karenanya ketika berusia sepuluh tahun’

Dalam hadis yang lain:

Ajarilah anak kecil shalat ketika tujuh tahun,dan pukullah ia karenanya ketika berumur sepuluh tahun’

Demikian itu karena kebaikan dan kejelekan adalah kebiasaan.seseorang akan biasa melakukan sesuatu yang dibiasakan padanya. Pendidikan di waktu kecil laksana mengukir di atas batu. Seorang penyair bertutur:

remaja kita berkembang dengan
apa yang orang tuanya biasakan

Hadits diatas membagi ihwal belajar menjadi dua tahapan. Tahapan perintah,pengajaran,dan anjuran.ini setelah umur tujuh tahun.tahapan kedua adalah tahapan pukulan, pelatihan dan ancaman ini setelah anak berusia sepuluh tahun.
Peukulan tidak dilakukan kecuali setelah anak diberi kesempatan tiga tahun untuk diajak, di motivasi dan diberi harapan akan besarnya pahala, baru setelah itu ada tahap penugasan dan sanksi. Memukul disini adalah sarana yang dipergunakan karena darurat darurat diukur dari segi kadarnya, pemukulan tidak boleh menggunakan cameti, kayu dan sebangsanya sehingga dapat mengakibatkan luka atau berbekas. Sebab pada dasarnya ayah yang baik ialahayah yang tidak menghendaki pemukulan kepada anaknya.
Jikapun hadits di muka berkaitan dengan masalah shalat namun ia bersesuaian dengan puasa dalam berrbagai hal kecuali satu yakni dalam hal kemampuan jasmaniah. Boleh jadi seorang anak sudah berusia tujuh atau sepuluh tahun tetapi tubuhnya masih lemah belum mampu berpuasa. Untuk yang demikian hendaknya ditunda hingga telah benar-benar kuat.
Para sahabat dahulu membiasakan anak-anaknya berpuasa ketika mereka masih kecil, dengan cara memberikan mainan berupa bulu domba. Mereka bermain dengan asiknya hingga tidak terasa saat berbuka puasa tiba.
Bukanlah keharusan mereka di perintah berpuasa sebulan sekaligus. Mereka tentu tidak kuat tidak juga logis. Barangksli mereka hanya di perintahkan pada mulanya dua atau tiga hari dahulu. Lalu pada tahun berikutnya sepekan, dua pecan,dan seterusnya hingga memungkinkan mereka untuk berpuasa sebulan penuhdengan cara bertahap.
Salah satu kekeliruan yang sering di lakukan para bapak ibu adalah, mereka membiarkan anak-anak mereka hingga besar tanpa di latih untuk menunaikan kewajiban dan ketaatan. Apabila mereka di perintah menunaikan kewajiban setelah masa baligh, tentu akan terasa lebih berat daripada memikulmgunung sekalipun. Benarlah apa yang di katakan oleh seorang penyair :
Anak-anak mendapat manfaatdari pendidikan di masa kecil, tidaklah manfaat itu mereka dapat, jika di tempuh di waktu tua ranting-ranting kau
luruskan niscaya lurus sedangkan kayu tetaplah bergeming meski kau paksa.


2. Orang yang berakal

Jika anak yang belum balig tidak di wajibkan berpuasa maka orang yang tidak berakal lebih utama sebab syariatdi tujukan kepada orang-orang yang berakal. Pena telahdi angkat dari orang gila hingga ia sembuh. Karena itu barangsiapa mengidap penyakit gila permanen ia tidak mendapatkan beban kwwajiban. Ia tidak tersentuh perintah larangsn ibadah maupun muamalah sedangkan orang yang mengidap penyakit gila pada waktu-waktu tertentu ia tetap mendapatkan beban kewajiban ketika akalnya sehat.
Sebagian ulama pikih menganggap sama dengannya bagi orang yang pingsan karena penyakit kehilangan kesadarannya baik dalam waktu lama maupun sebentar ia selama tidak sadar itu tidak terkena taklip dengan puasa ataupun sholat ketika setelah beberapa hari ia tersadar dari pingsannya ia tidak harus mengkodo hari-hari yang telah lalu karena ia ketika itu bukan termasuk orang mukalaf.
Namun sebagian di antara mareka berpendapat bahwa ia harus mengkhodo waktu-waktu yang di tinggalkannya ketika pingsan dengan alasan bahwa itu adalah penyakit yang sekadar menutupi akal pikiran namun tidak menghapuskan taklif tidak terjadi dalam waktu lama dan perwakilan tidak tercabut darinya penyakit semacam ini pun pernah menimpa beberapa Nabi.
Namun bila pingsannya berlaku lama sampai berbulan-bulan hingga harus dibantu dengan alat penyambung nafas buatan, maka orang yang mengalami hal semacam ini bila dikenai hokum menqodho sangat sangat memberatkan sedangkan agama tidak menghendaki kesukaran.


3. Wanita yang suci dari darah Haid dan Nifas
Untuk berpuasa perempuan disyaratkan harus suci dari darah Haid dan Nifas. Ia tidak syah berpuasa hingga bersih. Diharamkan atasnya berpuasa karena kasih sayang dalam rangka memelihara kondisi tubuh dan syarafnya. Namun orang yang Haid dan Nifas diperbolehkan mengqadha puasanya sebanyak hari yang ia tinggalkan. Tetapi tidak ada aturan harus mengqadha shalat :
Hadrat Aisyah pernah bertutur bahwa : Kami diperintahkan untuk mengqadha puasa tetapi tidak diperintah untuk mengqadha shalat (HR Muslim)..
Ulama berpendapat tentang lamanya Haid :
 Mazhab Hanafi minimal tiga hari
 Mazhab Syafi’I dan Hambali minimal sehari semalam
 Mazhab Maliki minimal sekali keluar.
 Darah Nifas maksimal 40 hari selebihnya darah istihadhah.
Darah Istihadah adalah daran Nazif atau pendarahan dan ia tidak menghalangi perempuan untuk berpuasa, shalat dan tidak pula hubungan suami istri.
Bagi sebagian wanita ada yang berkeinginan supaya puasanya sebulan penuh, maka berupaya menunda haid dengan minum obat. Hal ini tidak ada dalil yang melarangnya , tetapi bila meneladani sahabah Rasulullah mereka biasa secara alami saja. Dan lebih disarankan kepada wanita gadis untuk tidak mengkonsumsi obat-obatan semisal itu.

7. BOLEH TIDAK BERPUASA
Macam-macam uzur berpuasa :
1. Uzur yang mewajibkan pemiliknya berbuka dan haram berpusa. Puasanya tidak syah dan harus mengqadhanya. Uzur ini berhubungan dengan perempuan Haid dan Nifas.
2. Uzur yang membolehkan pemiliknya berbuka bahkan dalam keadaan tertentu mewajibkan berbuka akan tetapi ia wajib mengqadhanya. Ini adalah uzur orang sakit dan musaffir.
3. Uzur yang membolehkan pemiliknya berbuka bahkan terkadang mewajibkannya dan tidak perlu mengqadha namun memberi fidyah. Itu uzurnya orang tua renta atau uzurnya orang-orang yang mengalami sakit yag tidak ada lagi harapan sembuh.
4. Uzur yang masih diperselisihkan ulama tentang jenisnya, apakah ia sejenis dengan uzur sakit,orang tua renta atau memiliki hukumnya sendiri. Ini adalah uzurnya orang hamil dan menyusui.
5. Uzurnya orang yang berat untuk melakukan puasa karena jenis pekerjaannya, misalnya pekerja tambang dan semisalnya.









Sumber :
- Beberapa Masalah Puasa, Faridah Aw Malangyudo, Arista, Jakarta Desember 1992
- Fikih Puasa Dr. Yusuf Qordowi, intermedia, Solo 2001


Read More ..

Materi Pengajian anshar

BAB SHALAT

Dan jadikanlah oleh kalian sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (al-Baqarah :45)

Ayat di atas menjelaskan dua kunci sukses orang Islam, yaitu sabar dan shalat.
• Sabar artinya tidak terburu-buru, siap menerima segala keadaan, baik susah maupun senang dan pantang berputus asa.
• Shalat ialah Do’a yakni sarana perhubungan manusia dengan Allah swt.
• Sabar dan shalat akan melahirkan sikap tawakal, yakni menyerahkan segala perkara kepada Allah setelah maksimal berusaha.
Kedudukan shalat dalam islam adalah sebagai tiang agama, oleh sebab itu barang siapa meninggalkan shalat ia sendiri telah merobohkan bangunan agama dalam dirinya.
Adapun shalat itu terdiri dari dua macam, yaitu shalat fardu/wajib dan shalat sunnah dan dalam pengkajian kali ini kita akan membahas shalat-shalat sunnah.




1. Pengertian
Sunnah : Kebiasaan, perilaku, jalan hidup yang dilakukan oleh rasululloh saw.
 Sunnah Fiqih : Suatu pekerjaan syari’at yang dilakukan mendapat pahala dan bila tidak dikerjakan tidak berdosa.
 Maka shalat sunnah yang dimaksud ialah shalat yang biasa dilakukan oleh rasulullah di luar shalat fardu.

2. Macam-macam Shalat sunnah
A. Shalat sunnah Mu’akkad

1. Shalat sunnah rawatib, yaitu shalat sunnah yang mengikuti shalat fardu, adapun yang dilakukan sebelumnya disebut Sunnah Qobliyyah dan sesudahnya disebut Ba’diyyah.

Dasar Hadisnya :
Dari Abdullah bin Umma, ia berkata,saya ingat dari rasululloh saw. Dua rokaat sebelum lohor, dua rokaat sesudah lohor, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh ( HR Bukhori Muslim).

Shalat Wajib Sunnah Qobliyyah Sunnah Ba’diyyah
Dhuhur 4 atau 2 rakaat 2 rakaat
Asar - -
Magrib - 2 rakaat
Isya - 2 rakaat
Subuh 2 rakaat -

Keterangan :
Shalat sunnah 2 rakaat sebelum maghrib dan Isya yang biasa kita lakukan ialah do’a atau shalat antara adzan dan iqomah “ dari Annas ra. Berkata bahwa rasulullah saw bersabda do’a seseorang yang dilakukan antara adzan dan iqomah tidak akan ditolak”.
Adapun orang bisa melakukan shalat sunnah subuh setelah shalat subuh karena keterlambatan mengambil dasar hadis sbb:
” Dari Aisyah ia berkata : tidak ada salat sunnah yang lebih dipentingkan oleh nabi saw, selain dua rakaat sebelum subuh. ( HR Bukhori Muslim).

B. shalat sunnah ghair mu’akad ( yang bisa dilakukan sesuai dengan keperluan hidup kita)

1. Shalat sunnah ghair mu’akkad meliputi
2. Shalat tahiyatul Masjid
3. Shalat sunnah ketika akan bepergian
4. Shalat sunnah wudu
5. Shalat sunnah duha
6. Shalat sunnah tahajud dan witir
7. Shalat sunnah tarawih
8. Shalat sunnah Istikhoroh
9. Shalat sunnah hajat
10. Shalat sunnah Hari raya
11. Shalat sunnah Istisqo
12. Shalat sunnah Gerhana
13. Shalat sunnah Tasybih
14. Shalat sunnah Mutlak

Mengenai shalat sunnah Mutlak rasulullah saw bersabda, “ shalat itu adalah suatu pekerjaan terbaik, banyak ataupun sedikit´( Ibnu Majjah). Contoh dalam jemaat, telah diprintahkan shalat Nafal 2 rakaat setiap hari untuk kemenangan Khilafat kita.

3. waktu - waktu terlarang untuk shalah
Sebagaimana telah disebutkan diatas ada shalat sunnah mutlak yang tidak ditentukan waktunya, semua waktu boleh dilaksanakan kecuali waktu-waktu berikut ;
1. Sesudah shalat subuh sampai terbit matahari
Nabi saw telah melarang salat sesudah salat subuh hingga terbit matahari”( Bukari-Muslim)
2. Sesudah salat asar sampai terbenan matahari
Dari abu Hurairoh : Rasulullah saw telah melarang salat sesudah salat asar ( HR Bukhori)
3. Tatkala Istiwa ( tengah hari) selain hari Jum’at
Dari abu Hurairoh : Rasulullah saw telah melarang salat pada waktutepat tengah hari sampai tergelincir matahari kecuali hari jum’at. ( HR Abu Daud)
4. Tatkala terbit matahari sampai matahari setinggi tombak (jam Zawaliyah)
5. Tatkala matahari hampir terbenam sampai terbenamnya.
Dari Uqbah bin Amir, Rasululloh saw melarang shalat pada tiga tempat 1. tatkala terbit matahari sampai tinggi 2. tatkala tengah hari tepat sampai tergelincir matahari. 3 tatkala matahari hampir terbenam ( HR Muslim)


4. beberapa perbedaan

Takbir
“ Dari Hz. Umar “ maukah kamu aku tunjukan bagaimana cara rasulullah saw salat. “ beliau mengangkat kedua tangannya hanya pada permulaan shalat ( takbiratul Ikhram)
Bismillah di sirkan ( dibaca Pelan)
” Hz. Aisyah ra meriwayatkan Rasulullah saw. Memulai shalat dengan Allohu Akbar dan membaca dengan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin (muslim misykat ha.75)
Qunut.
Hz. Annas ra meriwayatkan bahwa nabi saw melakukan do’a qunut satu bulan, kemudian beliau saw tidak lakukan ( abu Daud-Miskat h.114).


Read More ..